PKS " Masalah Kesehatan & Aspek Prilaku Kesehatan "


 02 Oktober 2019
  
🔻 Kesehatan 

   Kesehatan merupakan keadaan dimana badan tidak merasakan sakit dan mampu menjalankan kegiatan sehari-hari dengan mudah tanpa terganggu. Kesehatan mencakup banyak hal, dengan keadaan badan yang sehat kita akan mudah beraktivitas dan bergerak.
                                                                                                                                  
➤ Gerak merupakan keterampilan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam pendidikan jasmani.  Karena segala kegiatan yang dilakukan haruslah diawali dengan bergerak, jika badan kita sehat makan kita akan mudah beraktivitas sehari-hari. Dengan banyak bergerak kita akan banyak mendapatkan manfaat, di antara manfaat untuk kesehatan badan, bebugaran jasmani, memiliki sikap afektik, kognitif, dan meningkatkan psikomotor.  

  Sehat 
     
Sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Sehat juga diartikan senagai  suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.
  
Kesehatan bersifat menyeluruh dan mengandung empat aspek yaitu kesehatan fisik, mental, sosial dan ekonomi. Aspek tersebut dapat terwujud bilamkita melakukannya dengan baik dan benar diantaranya adalah : 
1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
•  Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
•  Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

Bugar
  Bugar adalah kemampuan tubuh yang baik untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Dengan banyak begerak dan membiasakannya tanpa bermalas-malasan maka tubuh akan terbiasa melakukan kegiatan dan tidak merasa keleahan yang berarti.

Kognitif 
   Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.  Ranah kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
  1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
  2. Pemahaman (comprehension)
  3. Penerapan (application)  
  4. Analisis (analysis)
  5. Sintesis (syntesis)  
  6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

Afektif 
    Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
  1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
  2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
  3.Valuing (menilai atau menghargai)  
  4.Organization (mengatur atau mengorganisasikan)  
  5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan  suatu nilai atau komplek nilai)


Psikomotorik
   Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
  Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

🔺 Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :

1.      Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance) Usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan terdiri dari 3 aspek :
  • Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit
  • Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit. 
  •   Perilaku gizi (makanan dan minnuman)
2.      Perilaku pencarian dan penggunaan sisitem atau fasilitas pelayanan kesehatan Upaya seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan.Dimulai dari pengobatan sendiri sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3.      Perilaku kesehatan lingkungan Becker, 1979 membuat klasifikasi tentang perilaku kesehatan, diantaranya :

       a).    Perilaku hidup sehat
              Kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini                     mencakup :
                ↪   Menu seimbang         
                    Olahraga teratur
                   Tidak merokok
                 Tidak meminum-minuman keras dan narkoba
                   Istirahat yang cukup
              
    Mengendalikan stress
              
   Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan.
 
       b).     Perilaku sakit
             Respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit pengetahuan                       tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit dsb.
 
       c).       Perilaku peran sakit
            
              
  Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
             
     Mengenal atau mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang                      layak.
             
     Mengetahui hak, misalnya memperoleh perawatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Ke - 5 ( TUJUAN & CARA MELAKUKAN KUDA-KUDA DASAR )

PKS " Filsafat Pendidikan Kesehatan "

PKS " Peran Guru Dalam Program Kesehatan "